Presuppositions (4)



Mind - and - body  Inevitably & Inescapably Affect Each Other

Meskipun kita mengatakan “pikiran” dan “tubuh”seolah-olah mereka beroperasi secara independen masing-masing.  Sebenarnya mereka tidak bisa beroperasi semacam itu. Dalam General Semantik (makna umum) kami menggambarkan hal semacam ini adalah memisahkan fenomena yang tak bisa terpisahkan sebagai  “false-to fact”  atau “elementalism”.

Korzybski (1941/1994) berpendapat keras bahwa elementalism timbul dari pikiran  primitif  dan  polabahasa dan kegiatan (work) yang merugikan kita. Ketika kita menempatkan tanda hubung antara istilah-istilah  tadi kita dapat membuat pemahaman yang lebih holistik dan sistemik

Tidak sulit bagi kita untuk memahami bahwa penyakit fisik dan rasa sakit dapat memengaruhi suasana hati. Sementara masalah kecil seperti flu atau gastroenteritis akan dapat membuat pasien merasa sedih atau menderita iritasi selama beberapa waktu, pasien yang menderita penyakit kronis, terutama yang membawa rasa sakit, akan dapat mengembangkan pikiran negatif dan rasa tidak berdaya dan akhirnya menjadi sakit emosional.



Sama halnya sebaliknya. Jika seseorang mengalami gangguan mental, gejala fisik  akan sangar mungkin terjadi karena emosi atau stres dapat berdampak langsung pada tubuh dan menyebabkan kerusakan organik, yang pada gilirannya memperburuk penderitaan pikiran. Lingkaran setan semacam ini diciptakan.


Beberapa teman saya mengatakan kepada saya alasan mereka mengalami masalah dengan nafsu makan atau mengalami insomnia yang buruk karena mereka telah lama terganggu oleh kecemasan atau masalah depresi.

Untuk dapat memahami bagaimana pikiran dapat memengaruhi tubuh, orang harus tahu bahwa banyak respons fisik, termasuk detak jantung, tekanan darah, dan pencernaan, dikendalikan oleh sistem saraf otonom.


Ketika kita berada di bawah tekanan signifikan, katakanlah, krisis, saraf simpatik sistem diaktifkan dan menyebabkan detak jantung lebih cepat dan tekanan darah akan lebih tinggi, memberi kita lebih banyak kekuatan untuk mengatasi krisis karena system ini meningkatkan aliran darah ke otot-otot dan otak. 

Tetapi jika tekanan tidak hilang dalam waktu lama dan terus ada, tubuh kita mungkin akhirnya akan tidak mampu mengatasinya, yang akan dapat menyebabkan penyakit pencernaan atau kardiovaskular.

Dokter yang baik harus tahu bahwa menawarkan terapi atau obat kepada pasien tidaklah cukup. Yang sama pentingnya adalah mendengarkan pasien secara empati, mengajari mereka cara rileks sehingga dapat meringankan beban yang dibebankan pada tubuh mereka, dan bahkan bisa merujuk mereka ke psikoterapi jika diperlukan.

Dengan kata lain, apakah itu penyakit fisik atau mental, cara terbaik bagi seorang dokter dalam merawat pasien adalah dengan mengikuti/melibatkan tubuh dan pikiran secara bersamaan.



The mind-body functions as acybernetic whole.


The mind-body interaction
further explains what we call
the "placebo effect”


Fungsi tubuh-pikiran secara keseluruhan adalah cybernetic.


Interaksi tubuh-pikiran lebih lanjut menjelaskan apa yang kita sebut denganefek placebo”


No comments:

Post a Comment

Silakan berkomentar, terimakasih.