Individual Skills Function by Developing & Sequencing Rep Systems.
(Skill
Individu berfungsi dengan pengembangan dan urutan dari Rep System)
The rep system has two key components in the NLP
model: submodalities and strategies.
|
|
Rep sistem memiliki dua
komponen kunci dalam model
NLP: submodalities
dan strategi.
|
A. Representasi Sistem (Modalitas)
Apa yang
muncul dalam benak Anda jika saya minta untuk memikirkan secangkir coklat susu
kental hangat?
- Gambaran sebuah cangkir berisi cairan berwarna coklat kental disertai asa lembut yang mengepul ke atas kah?
- Suara yang muncul ketika Anda sedang menyeruput secangkir coklat susu dengan penuh kenikmatan kah?
- Lidah yang bergejolak merasakan manis dan lembutnya kah?
- Harumnya wangi coklat yang bercampur susu?
- Rasa hangat yang mengalir dari lidah menuju kerongkongan dan berakhir di perut kah?
Mampukah Anda mengalami semuanya? Apakah
semuanya sama bagi Anda atau adakah salah satu yang dominan?
Rep system
bekerja dengan cara menerima informasi dan mengaktifkan memori yang kita miliki
untuk kemudian digunakan sebagai referensi dalam menghasilkan perilaku
tertentu. Aktivitas ini terjadi di dalam jaringan penghubungan antar saraf di
dalam otak kita. Ketika kita menerima informasi melalui indera, otak kita
melakukan pengkodean terhadap informasi tersebut dalam bentuk tertentu.
Misalnya, ketika kita menerima informasi dalam bentuk visual, otak kita
mengkode informasi ini dalam bentuk sebuah gambar. Jika informasi diterima
secara auditori, maka ia akan dikode dalam bentuk suara atau kata-kata.
Sedangkan informasi yang datang dalam bentuk perasaan (kinestetik) akan dikode
oleh otak sebagai emosi—kinestetik sendiri sebenarnya masih bisa dipecah lagi
menjadi bentuk bau dan rasa (pengecapan), namun dua yang terakhir ini. Nah,
kode-kode inilah yang akan muncul setiap kali kita mengingat-ingat informasi
yang pernah masuk ke dalam pikiran kita.
Meskipun
otak kita seringkali menggunakan lebih dari satu macam kode untuk
merepresentasikan pengalaman, kita umumnya memiliki preferensi tertentu
terhadap rep system. Saya sendiri lebih senang untuk membayangkan sesuatu
ketika mengingat-ingat pengalaman masa lalu. Lain dengan istri saya yang amat
mudah memasukkan suara, perkataan, dan musik ke dalam ingatannya. Namun
demikian, ketiga jenis ini hanyalah sebuah preferensi dan sama sekali bukan
tipe kepribadian. Maksud saya, tidak ada orang yang benar-benar murni visual
dan sama sekali tidak bisa menggunakan kemampuan auditori dan kinestetiknya.
Yang ada hanyalah mereka yang memang lebih suka dan lebih mudah
merepresentasikan pengalaman dengan menggunakan salah satu rep system secara
dominan dan yang lain sebagai pelengkap.
Lalu, apa
manfaat yang bisa kita peroleh dengan memahami rep system ini?
Sangat
banyak. Sebagai contoh, Anda yang mengkode informasi secara kinestetik tentu
akan menggunakan kata-kata yang bisa merepresentasikan pemikiran Anda secara
tepat. Kata-kata seperti rasanya, berat/ringan, harmonis, terasa pas, lembut/kasar,
dll tentu akan menjadi pilihan Anda dibandingkan yang lain. Nah, apa yang
kira-kira akan terjadi jika Anda menggunakan kata-kata ini untuk berbicara
dengan orang-orang yang mayoritas ternyata menggunakan rep system visual dan
auditori? Pastilah Anda akan kesulitan untuk membuat mereka memahami secara
langsung maksud dari pembicaraan Anda.
Sisi lain,
dari penjelasan di atas kita juga bisa menyimpulkan bahwa kata-kata seseorang
adalah kata kunci untuk mengenali rep system yang ia gunakan dan karenanya
memungkinkan kita untuk masuk ke dalam dunianya dengan lebih smooth. Semisal,
jika rekan Anda mengatakan, “Saya belum bisa melihat inti dari idemu,” maka
hakikatnya mereka sedang meminta suatu gambaran visual. Untuk membangun
keakraban dan menciptakan komunikasi yang lancar, Anda bisa menggunakan
kata-kata berorientasi visual dalam kalimat Anda. Dengan memakai kata-kata
berorientasi sama berarti kita berbicara dalam bahasa mereka dan membuat mereka
berpikir kita memiliki kesamaan dengan mereka. Sudah menjadi rahasia umum,
bukan, jika orang lebih suka untuk berinteraksi dengan mereka yang memiliki
cara berpikir dan berperilaku yang sama?
B. Submodalitas
Setiap Rep
System atau Modalitas (V,A,K,O,G) terdiri dari subkomponen atau submodalitas.
Dalam NLP,
panca indera itu dinamakan dengan istilah MODALITAS. Modalitas pun memiliki
beberapa sub, yang disebut dengan SUBMODALITAS. Submodalitas merupakan
representasi dari modalitas (panca indera).
Melalui
submodalitas inilah Anda akan berkreasi untuk memprogram ulang pikiran Anda.
Submodalitas merupakan teknik dasar tetapi sangat powerfull. Saya akan paparkan
beberapa contoh submodalitas.
Submodalitas adalah elemen-elemen indrawi didalam modalitas indrawi.
- Sistem visual menggunakan terang, warna, ukuran, jarak, lokasi, dan sebagainya.
- Sistem Auditorial menggunakan sterio atau mono, volume dan tempo.
- Sistem kinestetik mencakup temperatur, tekstur, intensitas, ukuran, dst.
Semakin
Anda mengenali submodalitas yang terjadi, semakin dekat Anda untuk bisa memrogram pikiran Anda menjadi lebih
baik.
Sebagai
contoh aplikasinya, pikirkan sesuatu hal yang membuat anda termotivasi.
Perhatikan dengan baik-baik submodalitasnya. Bagaimana warnanya? Bagaimana
bentuknya? Dimanakah lokasinya di dalam tubuh? Bagaimana rasanya? Apakah Anda
menjadi “pelaku” (asosiasi) atau hanya sebagai “pengamat” (disosiasi).
Perhatikan dengan baik dan detail apa yang terjadi. Untuk memudahkannya, Anda
bisa tuliskan di secarik kertas apa saja yang terjadi pada tubuh Anda.
Setelahnya,
kosongkan kembali “layar” beserta semua yang muncul di dalam pikiran Anda.
Kemudian
pikirkan sesuatu hal yang membuat Anda demotivasi atau sesuatu hal yang membuat
Anda menunda action. Bagaimana warnanya? Bagaimana bentuknya? Dimanakah
lokasinya di dalam tubuh Anda? Bagaimana rasanya? Perhatikan dengan baik dan
detail apa yang terjadi. Tuliskan juga di secarik kertas.
Setelah
Anda melakukan dua hal di atas, Anda menemukan perbedaan yang terjadi pada
level submodalitas Anda bukan? Bagaimana yang terjadi pada saat Anda
termotivasi dan demotivasi? Bagaimana pula cara mengubah kondisi demotivasi
menjadi motivasi? Ada sebuah teknik yang mampu membantu Anda merubah kondisi
tersebut. Teknik tersebut dinamakan MAPPING ACROSS.
Caranya
cukup mudah. Pikirkan hal yang membuat Anda termotivasi dan perhatikan
submodalitasnya. Pertahankan sensasi dan rasa yang terjadi. Setelah itu
pikirkan hal yang membuat anda demotivasi dan tetap pertahankan sensasi dan
rasa yang terjadi saat anda dalam keadaan termotivasi. Kemudian rehatlah
sejenak, sekitar sepuluh detik. Setelah rehat, pikirkan lagi hal yang membuat
anda termotivasi dan pertahankan sensasi yang ada. Setelah mendapatkan kembali
sensasinya, segera rubah pikiran anda kepada hal yang membuat anda demotivasi
dengan tetap mempertahankan kembali sensasi yang terjadi.
Lakukan
langkah-langkah ini beberapa kali.
Perhatikan
apa yang terjadi setelah anda mengulangnya beberapa kali. Ajaib bukan? Respon
anda terhadap hal yang membuat demotivasi, hilang. Walaupun anda berhadapan
dengan hal tersebut, yang muncul adalah anda tetap memiliki motivasi yang kuat.
Sekali saja
anda memahami bagaimana perbedaan yang terjadi di dalam tubuh saat anda sedang
termotivasi dan demotivasi, anda dapat menggunakan submodalitas untuk memrogram
ulang pikiran anda. (nanti akan kita pelajari lebih lanjut di sesi reframing)
C. Strategi
Strategi adalah kumpulan representasi internal (pikiran) yang ketika dikombinasikan, dikontraskan dan diperbandingkan dalam urut-urutan tertentu akan menghasilkan sebuah hasil atau akibat tertentu. Setiap orang berpikir dalam (V), suara (A) dan rasa (K); kadang dengan penciuman (O) dan cecap (G) juga.
Strategi adalah sebuah urutan dari representasi ini, termasuk memori dan kontruksi baru. Sebuah strategi yang fungsional akan menuju ke pengalaman eksternal (atau bisa dibuktikan di dunia luar)
Sebuah Contoh :
Dengan mempertimbangkan
fakta bahwa setiap hari Anda keluar dari tempat tidur di pagi hari. Bagaimana cara
Anda melakuakannya? Apa yang memungkinkan Anda untuk melakukan perilaku ini
saat bangun tidur? Apa yang Anda lakukan di dalam kepala Anda yang memungkinkan
Anda untuk menempatkan tubuh Anda bergerak dan untuk mendapatkan diri Anda
keluar dari tempat tidur?
Apakah Anda pertama kali mendengar jam alarm
(Ae-auditori eksternal)? apa yang terjadi selan-jutnya? Anda mungkin telah
mengatakan beberapa kata-kata, “Oh tidak, sekarang saatnya untuk ba-ngun”
(bantuan lebih banyak Digital Auditory, internal). Apa yang Anda lakukan
selanjutnya? Mungkin Anda memiliki perasaan tidak merasa seperti bangun
(Ki-kinestetik inter-nal maupun “emosi”) dan sensasi kinestetik yang Anda
berikan penghakiman yang terdiri dari rasa pegal di punggung Anda
(Ki-kinestetik negatif). Tapi kemudian Anda tahu bahwa jika Anda tidak bangun maka Anda akan bekerja lembur dan kehilangan pekerjaan Anda (bantuan lebih banyak kata
tentang pekerjaan, masa depan Anda). Jadi, Anda memiliki dialog internal dengan
diri sendiri tentang perlunya bangun untuk bisa pergi bekerja (bantuan lebih
banyak Kata digital pendengaran). Ketika pengetahuan ini mencapai ambang
tertentu itu akan memberitahu tubuh Anda untuk bergerak dari tempat tidur
(Ke-kinestetik eksternal).
Semua
potongan-potongan rumus, langkah demi langkah formula untuk Strategi motivasi
Anda untuk bisa bangun di pagi hari,
secara berurutan kita dapat tulis:
Ae -> Aid -> Ki -> Ki -> Aid
-> Aid -> Ke
Strategi
akan menggambarkan urutan rep sistem, yang menyediakan desain dimana kita dapat
menghasilkan hasil tertentu. Robert Dilts (1980) menulis, “Semua perilaku
terbuka kita dikendalikan oleh proses strategi internal kita”(hal. 26).
Otak
Anda memiliki strategi untuk menghasilkan semua pengalaman tersebut seperti
belajar, mengajar, motivasi, memberitakan, ejaan, mencintai, membenci,
memperhatikan, dan untuk semua perilaku yang dapat diamati.
Secara
formal, strategi mengacu pada setiap set internal dan eksternal (order,
sintaks) dari pengalaman yang konsisten menghasilkan hasil tertentu. Sebagian
besar strategi kita adalah untuk bertahan hidup, berpikir,
berinteraksi, dan lain-lain telah berkembang pada usia muda. Tanpa disadari kita
telah belajar bahwa urutan tertentu dari rep system kita (strategi) akan menghasilkan
hasil tertentu. Sejak saat itu kita mengeneralkan satu strategi untuk semua
hal untuk bisa mendapat hasil tersebut.
The key phrase about human syntax or structure
lies in this phrase “the sequencing of rep systems”.
|
Ungkapan kunci
tentang sintaks manusia atau struktur terletak padakalimat ini“urutan rep sistem”.
|
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar, terimakasih.