Surealisme : Melukis Mimpi, adakah?


The Persistence of Memory, 1931
Mimpi indah apa yang masih teringat dalam memori otak anda hingga saat ini? Setiap orang memiliki mimpi indah sekaligus mimpi terburuk yang masih membayangi hingga saat dewasa meskipun mimpi tersebut terjadi saat masih usia kanak-kanak. Mimpi begitu abstrak, meski kadang memiliki alur yang begitu jelas, namun di alam mimpi kita banyak menemukan simbol-simbol yang tak bisa ditafsiri dengan mudah.

Kita bisa menceritakan mimpi kita pada orang lain, dengan berbagai ekspresi, menyenangkan, menyedihkan, atau sekaligus menghebohkan dan membuat panik dalam sebuah percakapan. Tapi, tidak bagi para seniman, mereka melukiskan mimpi dalam kanvas. Ya, mereka adalah para pelukis aliran surealisme.

Pelukis aliran surrealisme ini melukiskan bentuk-bentuk yang tak realistis atau tak sesuai kenyataan. Mereka melukis bermacam bentuk yang sering dijumpai dalam mimpi dan sebenarnya semua itu berasal dari tumpukan fikiran bawah sadar manusia. Pelukis surealisme biasanya membebaskan ide-idenya dari keterikatan logika seperti mengenai skala maupun proporsi dalam bentuk-bentuk yang dilukisnya. 

Bisa saja pelukis surealisme melukis pohon lalu menjadikan jam dinding sebagai dedaunannya, melukis kuda bersayap yang raksasa, melukis seseorang yang berleher panjang, sampai melukis seorang yang tidur melayang di atas lautan jeruk. 
Salvador Dali
 Salah satu tokoh yang terpopuler dalam lukisan beraliran surealisme adalah Salvador Dali dengan lukisannya yang terkenal berjudul "The Persistence of Memory" tahun 1931. Nah bagi anda yang suka menuliskan mimpi-mimpi tidur anda, cobalah sesekali untuk menorehkannya dalam bentuk lukisan atau gambar sederhana. Selamat mencoba! (Rizqon)

No comments:

Post a Comment

Silakan berkomentar, terimakasih.