Merapikan Lalu Menawarkan

Ketika ingin melihat kekacauan kita harus berdiri dari kejauhan supaya kita tidak tersedot dalam pusarannya, namun ketika kita ingin melihat sesuatu yang tertata dan tersusun dengan sangat sempurna kita harus berdiri sedekat-dekatnya agar bisa menyentuh dan merasakan keagungan tatanannya.

Kekacauan dan keteraturan adalah dua tampilan yang selalu akan kita lihat dan kita alami dalam kahidupan ini.

Awalnya ide tercipta oleh imajinasi yang kemudian ide akan memunculkan imajinasi-imanajinasi yang lebih dalam lagi. Saya tidak ingin membahas kekacauan dan keteraturan dalam tampilan fisik dalam tulisan ini namun saya ingin membahasnya dalam ruang imajinasi, ide, dan memori serta konsep berpikir kita.

Pemikiran atau imajinasi ataupun ide kita ada yang terbangun dengan rapi dan tersusun dengan utuh dan ada juga berserakan tanpa bentuk yang jelas. Jangankan orang lain, diri kita saja akan bingung untuk memahaminya.

Menumbuhkan ide, imajinasi, pemikiran yang rapi dan tersusun secara utuh mengharuskan kita meluangkan waktu kita secara rutin untuk mempelari ide-ide dan imajinasi dan pemikiran kita secara rigid.

Merapikan dulu secara utuh sebelum mengekspresikannya ke dunia luar, sehingga ketika kita mengutarakan ide kita ke dunia luar walaupun terlihat sulit untuk dipahami namun mereka akan tahu bagaimana caranya untuk memamahinya. 

Saya tertarik dengan para penulis novel fiksi yang mampu memaparkan imajinasi mereka kepada dunia luar dengan begitu menarik sehingga para pembaca merasa penasaran dengan imajinasi dan ide si penulis.

Mereka menghabiskan sangat banyak waktu mereka untuk menulis ide dan imajinasi mereka yang masih fiktif menjadi seolah-olah mampu menjadi nyata bagi para pembaca. Ini hal sangat menarik bagi saya. Kita bisa mempelajari cara kerja mereka untuk kita kembangkan dalam kebutuhan kita dalam menyusun ide-ide dan pemikiran kita sendiri agar bisa nampak nyata dan menarik serta mudah dipahami oleh dunia luar.

Memang ide ini akan merasa membosankan dan banyak yang menganggap ini tidak perlu hanya menghabiskan waktu saja dan kita akan ketinggalan dengan orang yang telah bergerak duluan. 

Kita jangan terlalu cepat membenturkan satu hal dengan hal yang lain, terlebih dahulu kita harus mencoba memadukan dulu supaya bisa lebih menguntungkan kita. Anda bisa mengeksekusi bagian-bagian kecil ide Anda sambil merapikannya. Jangan sampai Anda mengeksekusinya dan lupa merapikannya. Dua hal itu bisa dikerjakan bersamaan. 

No comments:

Post a Comment

Silakan berkomentar, terimakasih.