Lepas dan bebas adalah dua kata yang saling menyapa sehingga jelas warna yang disukai dan tidak disukainya, namun jika dua kata itu dihapus jadilah manusia seperti patung-patung bisu yang kaku dan tak akan mampu untuk bertumbuh dengan normal.
Kita tak mesti takut akan kebebasan selama kebebasan itu dipahami dengan benar untuk pertumbuhan bukan untuk kerusakan. Kata-kata netral tidak mesti harus ditakuti terlalu dalam sehingga kita membenci sebuah kata yang banyak makna dan arti gara-gara kita tak mampu mengerti atau malas untuk mencoba memahami.
Benci yang terlalu cepat muncul adalah benci yang tak akan abadi sebagaimana cinta juga seperti itu. Kita mesti teliti sebelum membenci atau mencintai jangan sampai kita menutup diri untuk melihat hal-hal lain yang lebih cocok untuk diambil sebagai opsi yang lebih adil.
Coba kita melupakan keajaiban-keajaiban untuk sementara yang tiba-tiba terjadi ketika kita tak tahu harus melakukan apa lagi, kita lupakan itu dulu agar kita tak terjebak dalam budaya asal-asalan ketika masih bisa berdiri. Mari kita bersikap hati-hati melangkah ketika masih bisa berdiri dengan tegap agar nanti ketika tersandung kita masih bisa berdiri kembali karena kita telah mempersiapkan diri jika terjatuh suatu saat nanti.
Mari sedikit mengerti akan setiap diri tak pantas untuk kita kekang dalam dunia yang sempit yang kita persepsikan sebagai dunia yang ideal secara pribadi kita. Mari kita untuk mengerti setiap pribadi punya keunikan pribadinya sendiri yang mesti dia kembangkan sendiri bukan malah doktrin kebenaran yang kita utarakan membuatnya mati dalam mimpi-mimpi yang kita katakan suci.
Manusia punya mimpi dan emosi sendiri yang mesti kita hargai.
Mereka punya kebebasan untuk menjadi apa sesuai dengan keunikan pribadinya.
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar, terimakasih.