Kita hidup dengan beribu-ribu mimpi, namun sanggupkah kita menjadikan semua mimpi-mimpi itu jadi kenyataan? Sanggupkah kita membangun semua bangunan-bangunan mimpi itu jadi gedung-gedung besar yang nyata?
Mimpi beda dengan keiinginan, mimpi lebih abstrak dan lebih besar biasanya. Mimpi lebih membingungkan untuk di realisasikan, namun mimpi punya pesona magic yang menarik kita untuk penasaran dalam waktu yang lama.
Ketika kita bangun dari tidur, mimpi yang kuat akan membuat kita seharian penasaran, bahkan terkadang semua fokus kita berubah disebabkan sebuah mimpi yang kita alami semalam. Mimpi lahir dari benak jiwa terdalam sehingga besar kemungkinan akan membekas ke dalam perasaan kita yang terdalam juga.
Merealisasikan mimpi ibarat membangun sebuah kota yang lengkap, yang sulit kita laksanakan sendiri. Membangun mimpi membutuhkan waktu bertahun-tahun dengan semangat dan kesabaran yang tinggi. Menjadikan mimpi membutuhkan kenekatan yang mendekati kegilaan jika itu ingin jadi nyata, karena mimpi memang lahir di luar aturan logika senderhana biasanya.
Mimpi-mimpi yang kecil biasanya kurang memikat dan kurang berbekas, ketika mimpi besar hadir dia akan membuat emosi dan logika kita terkejut, "Apakah ini nyata atau mimpi?" ini yang sering kita tanyakan ketika kita masih dalam mimpi-mimpi besar atau rumit.
Ketika mimpi-mimpi besar mampir dalam hidup kita, kita sering membuangnya karena merasa tak mungkin untuk kita miliki, terlalu tidak mungkin dalam anggapan kita. Jarang kita menjadikannya sebagai sebuah koleksi kemungkinan yang kita simpan yang sewaktu-waktu mungkin akan kita realisasikan. Kita simpan dulu, kita koleksi dulu, siapa tahu ke depan kita membutuhkan gambaran-gambaran mimpi itu untuk menjadi sketsa yang bisa kita realisasikan menjadi nyata.
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar, terimakasih.