Outcome Frame




Apa yang membedakan NLP dengan pendekatan lain?

Dalam NLP orientasinya adalah menemukan dengan benar apa yang kita inginkan, mencari sumberdaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara kita menggunakan semua sumberdaya ini untuk menggapai apa yang ingin kita miliki. Semuanya ini kita sebut dalam NLP sebagai “Outcome Frame

Outcome Frame kalau kita terjemahkan dengan bebas bisa digambarkan, Outcome adalah hasil yang kita inginkan dan Frame adalah bingkau atau kerangka. Jika digabungkan akan jadi “cara berpikir dalam bingkai meraih hasil yang diinginkan.”

Dalam NLP Outcome frame adalah hal utama yang menjadi langkah awal dari semua pendekatan NLP. Outcome frame adalah satu set pertanyaan yang mengorientasikan pikiran seseorang sedimikian rupa sehingga memaksimalkan mendapatkan apa yang diinginkan dan merasa gembira setelah mendapatkannya.


Menerapkan Outcome frame pada situasi-situasi tertentu dalam kehidupan yang Anda pikirkan tidak dapat diubah, akan membawa diri Anda menemukan apa yang sebelumnya Anda terima sebagai pemberian acak oleh alam akan berubah menjadi pemahaman baru sebagai area-area pilihan.

Apa untungnya bagi kita jika memiliki Outcome frame?

Outcome frame akan menunjukkan sebuah arah yang pas untuk Anda dan bagaimana Anda bergerak menggapainya. Misalkan, Ani bengong di rumah, jenuh dan merasa ada perasaan yang ingin dipenuhinya. Ia memperlakukan kebosanannya sebagai pilihan acak dari alam. Jika ia memperlakukan perasaan bosannya sebagai sinyal bahwa inilah waktunya untuk memutuskan apa yang sebenarnya dia inginkan, kemana persisnya ia ingin pergi, dan bagaimana cara memperolehnya, maka kemungkinan besar ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Pertama,  kerena kini ia tahu “apa persisnya” yang ia inginkan. Dan kedua, ia kini sedang mengupayakan mendapatkan apa yang ia inginkan.

Apakah Outcome frame adalah sebuah orientasi pemikiran?

Outcome frame sesungguhnya adalah sebuah orientasi berpikir, sebuah cara mempersepsikan kejadian sebagai suatu set pilihan. Alih-alih memfokuskan perkara “mengapa” sebuah masalah muncul, Outcome frame lebih malah kepada mengorganisasikan pengalaman seseroang ke arah “Apa” yang ia inginkan dan “bagaimana” memungkinkan hal ini terlaksana. Orienatasi berpikir ini dilandasi oleh dua NLP Presuppositions. Pertama adalah : If someone can do something, then it’s possible to me to do the same thing (kalu seseorang mampu melakukan sesuatu hal, maka itu juga berlaku untuk diri saya. “pertanyaannya hanyalah “bagaimana.”). Presuppositions yang kedua adalah: There is no failure – only feedback. (tidak ada yang namanya gagal, yang ada hanyalah umpan balik).

No comments:

Post a Comment

Silakan berkomentar, terimakasih.