Untuk memahami makna yang tepat dari suatu hal,
kita harus tetap dalam konteks ketika hal itu diutarakan. NLP konsen untuk memahamkan kita supaya peka dengan konteks ketika sedang mencoba memahami sebuah makna. Sehingga kita tidak mengalami kesalahan atau ketidak tepatan dalam memahami makna.
NLP juga bertujuan untuk menemuka metode yang tepat bagi state kita sehingga kita bisa keluar dari ruang pemahaman yang kecil, terbatas dan tidak akurat dari sebuah perspektif yang mengunci kita dalam kebiasaan bermasalah.
Setelah
pemodelan pertama pada Satir dan Perls, NLP mengansumsikan nilai dari mengamati
seseorang sebagai “response-able (pe-nyebab)” yang mampu mempengaruhi untuk kehidupan mereka sendiri. Ini bertentangan dengan
beberapa konsep psikologi yang melihat seseorang sebagai korban pendidikan usia dini,
genetika, urutan kelahiran, trauma, dll.
Kita telah menulis sebelumnya bahwa para pengembang NLP dan komunitasnya tidak
berpikir bahwa NLP sebagai sebuah teori, tapi sebagai model. Bagaimana teori
berbeda dari Model? Sebuah teori masuk dengan penjelasan mengapa sistem bekerja.
NLP tidak melakukan
hal ini. Sebuah model hanya menggambarkan, langkah-demi-langkah, cara
menggunakan model ini. Sehingga NLP harus dipahami sebagai sebagai sebuah model.
Jika
Anda menggunakan komputer, apakah Anda tahu atau tidak, komputer Anda memiliki
beberapa jenis sistem operasi yang digunakan untuk bekerja. Dengan cara yang sama, NLP juga memiliki Sistem Operasi
yang digunakan untuk menjalankan "NLP Presupposition" ini. Mereka
memungkinkan sistem proses, teknologi, wawasan dan kete-rampilan untuk
berfungsi.
Ada dua puluh satu NLP Presuppositions yang kita gunakan dalam menjalankan Model NLP, dan dari 21 NLP Presuppositions tersebut NLP mengelompokkannya lagi menjadi 4 Kelompok Besar sesuai fungsinya.
Kelompok Pertama berfungsi sebagai Mental Processing
Presuppositions.
Kelompok Kedua berfungsi sebagai Presuppositions About Human
Behavior/ Responses.
Kelompok Ketiga berfungsi sebagai Communicative
Presuppositions.
Kelompok Keempat berfungsi sebagai Learning, Choice, Change
Presuppositions.
Kita beristirahat sejenak dulu di sini, sambil menarik nafas panjang supaya terasa fresh kembali dengan ulasan yang sedikit serius mungkin tadi.
Saya akan berusaha mengurai tentang NLP Presuppositions secara perlahan-lahan supaya kita bersama bisa memahaminya dengan bagus, karena ini adalah salah satu pondasi NLP yang sangat penting untuk dipahami sebelum mempelajari NLP lebih jauh ke depan.
Nah kita lanjut lagi,
Dalam Kelompok Pertama yang berfungsi sebagai Mental Processing . Ada 6 NLP Presuppositions yang harus kita pelajari.
- The ‘map’ is not the ‘territory’” ("the menu is not the meal")
- People respond according to their internal maps.
- Meaning operates context-dependently.
- Mind-and-body inevitably and inescapably affect each other.
- Individual skills function by developing and sequencing of rep systems.
- We respect each person's model of the world.
Kita lanjut lagi kedepan untuk membahas The 'map' is not the "territory". Terimakasih semua.
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar, terimakasih.