Jebakan Retorika Sejarah

Andai sejarah mudah untuk dipahami tak akan ada perdebatan peradaban di saat sekarang. Andai sejarah bisa mudah untuk dipahami tak akan ada lagi orang-orang bodoh yang sok tahu tentang "kebenaran". Andai saja sejarah mudah untuk kita pahami tak akan ada lagi peperangan yang berdarah-darah di masa depan.

Satu kisah sejarah yang telah terjadi akan ditafsirkan dengan berbagai versi oleh masing-masing orang, dan masing-masing akan menganggap kebenaran adalah miliknya. Jadilah masa lalu akan lebih suram untuk kita pahami untuk sekarang ini.

Pemikiran kita telah sangat lama terjebak dalam ruang sejarah yang sangat kabur. Sehingga kita lebih sering salah mengadopsi sejarah yang telah lalu untuk kita terapkan disaat sekarang.

Dalam pendapat pribadi saya, lebih tepat bagi kita untuk tidak mengadopsi sejarah secara mentah-mentah lalu kita membayangkan akan berfungsi sama seperti di masa lalu jika kita terapkan di masa sekarang. Itu semua pasti tidak akan sama. 

Sejarah adalah ruang gelap masa lalu yang sangat sulit kita pilah-pilah bagian-bagiannya karena kita tidak hadir di masa sejarah itu terjadi. Kita harus mampu memilah mana sejarah yang hanya retorika saja dan mana sejarah yang mampu menjadi faktor penentu. Jika pun kita telah menemukan faktor penentu dari sebuah sejarah tidak mutlak bisa kita terapkan sepenuhnya dalam kondisi sekarang. Setiap sejarah pasti mempunyai sejarahnya sendiri yang tidak akan sama persis bentuknya di setiap zaman, mirip itu mungkin, tapi sama persis tidak akan mungkin. 


Sejarah yang lalu mari kita jadikan sebagai referensi penting sebagai awal membangun sejarah baru yang jelas baru bukan malah diadopsi sepenuhnya. Kita jadikan referensi untuk menulis sejarah baru bagi zaman yang baru. Di sini manusia akan bisa belajar dan berkembang, bukan malah membuat dirinya hanya hidup bak dalam "peternakan" saja.

No comments:

Post a Comment

Silakan berkomentar, terimakasih.