Kebenaran menjadi begitu sempit ketika berada di mata para
manusia yang emosional, hanya ada dua warna saja yang nampak dalam pandangan
mereka. Kebenaran menjadi hal yang menakutkan ketika mereka mengutarakannya.
Kebenaran menjadi membosankan ketika mereka membahasnya.
Ruang-ruang besar yang indah dan nyaman yang mampu memikat
seluruh manusia tidak mampu mereka bangun lagi.
Jadilah kami yang memegang mimpi bahwa manusia mampu
memahami keluasan terhenti tidak tahu harus berbagi mimpi dengan siapa lagi.
Akhirnya Kebenaran yang suci kini telah diperkosa oleh para banci yang tak
mengenal mimpi seperti kami.
Kita tunggu waktu ketika mereka lelah memandang diri sebagai pribadi yang amat suci. Kita tunggu waktu ketika mereka mulai belajar untuk memahami arti dari kata "manusia" itu sendiri.
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar, terimakasih.