Surat Beethoven Ekspresikan Penderitaannya


Liputan6.com, Berlin: Sebuah surat dari komposer jenius Jerman Ludwig van Beethoven yang baru-baru ini ditemukan, menuai animo besar bagi para pecinta musik klasik di seluruh dunia. Surat yang merupakan ekspresi penderitaan sang musisi pada saat itu, dipajang di sebuah Badan penelitian, Jerman Utara. 

Surat yang sekarang dipegang oleh ahli waris, Renate Wirth ini dianggap sebagai warisan terbesar komposer dunia tersebut. Demikian yang dilansir dalam laman NHK, Kamis (19/1).

Menurut para musisi, surat tersebut sangat menarik, karena berisikan ekspresi penderitaan Beethoven mengatasi kemiskinan dan penyakit yang sedang ia hadapi. Dengan keadaan itu, ia berusaha keras untuk menciptakan karya musik yang spektakuler. 

Surat itu ditulis pada saat Beethoven berumur 52 tahun, tepatnya pada Juli 1823. Adapun isi surat ditujukan kepada seorang musisi di Paris yang diminta Beethoven untuk menjual karya ciptaannya, Missa Solemnis.

Dalam surat tersebut, Beethoven menulis bahwa ia telah rentan terhadap penyakit sejak empat setengah tahun silam. Saat itu, ia sedang menderita gangguan mata dan menghadapi krisis keuangan. Selain itu, juga dapat ditafsirkan bahwa saat itu ia bangga dengan pencapaiannya saat itu. Ia telah menjadi musisi besar dan memberikan pengaruh besar terhadap dunia.(MEL)

No comments:

Post a Comment

Silakan berkomentar, terimakasih.